Foto Pertemuan Developer Bobby The Cat ($BTc) bersama Kepala Badan Gizi Nasional

Ketika Presiden Prabowo Subianto berkata dengan suara bergetar, “Saya tidak tega lihat anak-anak lapar,” kami mendengarnya bukan hanya sebagai curahan hati seorang pemimpin, tetapi sebagai panggilan sejarah. Itu bukan sekadar ungkapan empati yang muncul sesaat dalam pidato, melainkan jeritan nurani yang menyadarkan kita bahwa sebesar apa pun rencana pembangunan, seindah apa pun impian digital, semua akan runtuh bila berdiri di atas perut-perut kosong yang tak pernah kenyang. Kami tahu, saat itu Bapak tidak sedang bermain peran. Kami tahu, itu bukan politik. Itu adalah kemanusiaan.

Dan sebagai generasi muda yang tumbuh dalam dunia digital dan cepat berubah, kami tak bisa hanya duduk menonton dari layar, mengamati dari jauh, atau sekadar menulis utas panjang dan komentar pedas. Kami tidak bisa hanya menjadi penonton sejarah. Kami harus ikut menjawab—dengan cara kami sendiri, dengan senjata yang kami pahami, dengan teknologi, dan tentu, dengan aksi nyata yang berdampak langsung.

Dari Blockchain, Turun ke Piring Makan

Kami adalah Bobby The Cat ($BTc), sebuah proyek Web3 yang tidak dibangun di atas janji kosong. Kami tidak menjanjikan kekayaan semalam, tetapi kami juga tidak menyangkal bahwa investor yang percaya sejak awal bisa tumbuh bersama. Kami hanya percaya bahwa proyek kripto bisa punya dua kaki yang seimbang: satu berpijak pada idealisme sosial, satu lagi pada realistisnya investasi. Maka kami tegaskan: kami mungkin tidak menjanjikan Lambo, tapi kami bertekad menyajikan makan bergizi di piring anak-anak Indonesia. Dan jika di tengah jalan komunitas mendapatkan keuntungan, kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka, karena itulah esensi dari ekonomi digital yang sehat—win for all.

Melalui program MBG—Makan Bergizi Gratis, kami sedang menyusun langkah awal yang terukur dan berbasis teknologi. Kami sudah siapkan mekanismenya: suplai token khusus untuk charity telah dialokasikan, dan kontraknya kami rancang transparan menggunakan blockchain Solana agar publik bisa memantau langsung pergerakan dananya. Tidak ada ruang untuk manipulasi. Tidak ada ruang untuk abu-abu. Semuanya terbuka, dapat diverifikasi, dan kami ingin setiap bantuan yang terkumpul benar-benar sampai ke piring anak-anak yang membutuhkan—dari pinggiran kota hingga pelosok desa.

Karena kami percaya, satu piring makan bergizi lebih bermakna daripada sejuta roadmap yang tidak pernah dijalankan. Dan satu aksi nyata, sekecil apa pun, akan selalu lebih bernilai daripada spekulasi tanpa fondasi.

Tokenomik Kemanusiaan: Bukan Sekadar Wacana

Program MBG bukan sekadar pelengkap branding, bukan proyek marketing. Ia adalah fondasi dari tokenomik kami—fondasi yang membedakan kami dari proyek-proyek spekulatif lain di dunia kripto. Kami tidak membangun sistem yang memperkaya segelintir pemilik awal. Kami membangun sistem yang mendistribusikan harapan. Di dalam setiap transaksi, setiap kontribusi, dan setiap langkah komunitas, terdapat bagian dari ekosistem yang kami desain untuk mengembalikan teknologi kepada rakyat.

Dan upaya kami tidak berhenti di makan bergizi. Roadmap kami ke depan mencakup pelatihan blockchain untuk pelajar di daerah terpencil, peluncuran NFT budaya untuk mendanai seniman lokal, pengembangan aplikasi voting publik yang aman dan terdesentralisasi, serta dapp penggalangan dana pendidikan berbasis komunitas. Tapi semua itu kami mulai dari hal yang paling mendesak dan paling manusiawi: satu piring nasi hangat untuk masa depan yang lebih cerah.

Pak Prabowo, Kami Bersama Bapak

Pak Prabowo, ketika Bapak menyuarakan kepedulian tentang anak-anak yang lapar, kami ikut tercekat. Kami tahu perasaan itu tulus, dan kami tidak ingin membiarkannya berlalu sebagai kutipan yang viral sesaat. Kami ingin menjadikannya gerakan yang nyata. Maka melalui $BTc, melalui program MBG, dan melalui komunitas digital kami, kami menyatakan bahwa kami siap menjadi bagian dari solusi.

Kami percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari komunitas kecil yang berkomitmen. Kami adalah Bobby The Cat. Dan kami siap membantu Bapak. Bukan besok. Tapi sekarang.