Kami Tidak Kabur, Pak Prabowo—Kami Membangun Indonesia dari Blockchain
Di tengah narasi gelap dan ajakan “kabur aja dulu”, kami—anak-anak digital Indonesia—memilih tinggal dan membangun.
Kemas Fadli Safari, SE.
7/21/20253 min read


Prolog
Di tengah sorotan tajam dan kabut narasi pesimisme yang menyelimuti ruang digital, suara Presiden Prabowo Subianto di Kongres PSI, Solo, menjadi penegas yang menggugah: “Indonesia tidak gelap. Kabur aja dulu? Itu rekayasa. Itu bayaran.” Kalimat itu bukan sekadar retorika, tapi cambuk moral untuk seluruh anak bangsa—bahwa mencintai negeri ini bukan dengan meninggalkannya, melainkan dengan berdiri tegak di tengah badai dan membuktikan bahwa harapan masih hidup.
Sebagai generasi muda yang tumbuh di era digital, kami memahami betapa masifnya gelombang informasi—termasuk disinformasi—yang menggerogoti rasa percaya diri kita terhadap masa depan bangsa. Tapi kami memilih jalan yang berbeda. Kami tidak memilih lari. Kami tidak memilih pesimisme. Kami memilih membangun.
Dan kami menyampaikan ini langsung kepada Bapak Presiden: Jangan khawatir, Pak Prabowo. Masih banyak anak-anak kandung Ibu Pertiwi yang berdiri di barisan optimisme. Kami adalah bagian dari mereka. Kami adalah Bobby The Cat.
Dari Nama Seekor Kucing, Lahir Gerakan Optimisme Digital
Kami mengambil nama Bobby The Cat ($BTc) bukan sekadar karena kami menyukai kucing, tapi karena kami terinspirasi dari sosok kucing kesayangan Bapak Prabowo sendiri—Bobby Kertanegara. Di balik kelucuan seekor kucing, kami melihat filosofi: kesetiaan, kehangatan, dan keteguhan. Dan dari sanalah, kami menanam benih gerakan yang kami yakini akan membawa perubahan nyata—melalui blockchain, token, dan komunitas.
Kami percaya bahwa teknologi bukan hanya alat untuk memperkaya diri sendiri, tetapi dapat menjadi medium distribusi keadilan. Maka, sejak awal Juli 2025, kami meluncurkan token $BTc—yang dalam satu malam bahkan sempat mencetak market kapitalisasi sebesar Rp6,6 miliar. Tapi pencapaian kami bukan hanya soal angka, melainkan apa yang kami bangun dengan teknologi itu.
Blockchain, BobbyLaB, dan Mimpi Anak Bangsa
Dengan semangat Indonesia Terang, kami meluncurkan BobbyLaB—sebuah agregator blockchain yang bertujuan menyatukan berbagai proyek Web3 yang membawa nilai sosial. Kami juga memulai program “Support Makan Bergizi Gratis (MBG)”: sebuah inisiatif yang menggunakan sebagian suplai token untuk mendanai makan anak sekolah di pelosok negeri, dengan transparansi smart contract dan akuntabilitas publik.
Kami percaya, satu piring makan bergizi bisa menjadi pondasi peradaban. Kami percaya, satu NFT koleksi bisa jadi cara baru membiayai pendidikan. Kami percaya, satu teknologi token bisa membangkitkan ribuan kreator muda di seluruh penjuru tanah air.
Kami tidak hanya membicarakan perubahan. Kami melakukannya. Dan kami melakukannya bukan karena dibayar siapa-siapa—tetapi karena kami cinta Indonesia.
Menolak “Serakahnomics”, Memilih "Tokenomik Kemanusiaan"
Ketika Presiden Prabowo menyuarakan istilah serakahnomics—sebagai simbol kerakusan sistemik dan keserakahan yang terus menggerogoti kekayaan negara—kami menangkapnya bukan sekadar sebagai sindiran, tapi sebagai alarm etika. Sebuah peringatan bahwa ekonomi tidak boleh lagi dimonopoli oleh segelintir yang tak pernah kenyang. Maka kami berdiri di kutub yang berseberangan: kami memilih membangun tokenomik kemanusiaan.
Token $BTc yang kami rancang sejak awal tidak lahir untuk sekadar memperkaya pendirinya. Ia lahir dari keresahan yang sama dengan yang Bapak Presiden suarakan: bahwa kekayaan bangsa harus kembali kepada rakyat. Maka, sebagian dari suplai token kami—yang dicatat rapi dan transparan dalam smart contract blockchain Solana—kami alokasikan khusus untuk program charity yang nyata dan terukur.
Dari dana charity untuk makan bergizi anak sekolah, hingga pembiayaan pelatihan blockchain untuk generasi muda, dari NFT koleksi budaya Indonesia hingga pengembangan aplikasi voting publik berbasis desentralisasi—seluruhnya kami desain untuk membuka akses dan partisipasi rakyat dalam masa depan digital bangsa.
Kami tidak akan menjadi bagian dari serakahnomics. Kami memilih tokenomik kemanusiaan. Dan dari situ, kami tahu: ekonomi yang sehat bukan yang menyuburkan keserakahan, tapi yang menumbuhkan harapan.
Generasi Optimis Tidak Diam
Kami tahu, pesimisme mudah menjadi viral. Tapi optimisme, jika dibarengi aksi, akan abadi. Generasi kami bukan generasi cengeng yang hanya bisa mengeluh di Twitter. Kami adalah generasi yang membangun dapp, bukan hanya thread. Kami buat smart contract, bukan sekadar hot takes. Kami tidak bicara soal lari, kami bicara soal tinggal dan menciptakan.
Dan jika dunia mempertanyakan masa depan Indonesia, izinkan kami, anak-anak Bobby The Cat, menjawab:
Kami akan membuat Indonesia dikenal bukan karena drama, tapi karena inovasi. Kami tidak akan kabur. Kami akan membangun. Dengan blockchain. Dengan ide. Dengan nurani. Bersama Pak Prabowo. Untuk Indonesia.
Epilog
Pak Prabowo, saat Bapak berdiri di podium dan menyuarakan harapan, kami mendengarnya. Dan kami tahu, Bapak pun butuh tahu: generasi muda yang kreatif, penuh semangat, dan cinta tanah air masih ada. Kami bukan bayaran. Kami bukan aktor pesimisme. Kami bukan pelarian.
Kami adalah anak-anak kandung republik.
Kami adalah Bobby The Cat.
Dan kami datang membawa terang.
bobbykertanegara.org
@BobbyTheCat_OG - $BTc Telgram Group